Minggu, 06 Februari 2011

Pengintegrasian Siaran Televisi Edukasi dalam Pembelajaran


   Ade Candra Iskandar

Sektor pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan yang diarahkan pada perluasan akses dan layanan, peningkatan kualitas, relevansi dan daya saing,  peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pengelolaan pendidikan, dan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar.  Bentuk layanan dalam peningkatan kualitas pendidikan diantaranya pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi, yakni penyelenggaraan siaran televisi pendidikan/televisi edukasi (TVE). Layanan ini dinakhodai oleh Pustekkom Pendidikan Depdiknas sejak tahun 2004.
   TVE  merupakan televisi yang mengkhususkan pada siaran pendidikan termasuk program instruksional/pembelajaran. Secara garis besar materi siaran TVE meliputi program informasi pendidikan sebesar 20%, pendidikan informal 20%, pendidikan nonformal 30%, dan pendidikan formal 30%. Materi siaran terutama untuk program pendidikan formal dikembangkan berdasarkan kurikulum dan ditujukan bagi siswa berdasarkan satuan pendidikan tertentu, sedangkan program lainnya merupakan materi siaran yang bersifat umum untuk menunjang materi pembelajaran bagi pendidikan formal maupun luar sekolah. Untuk itu, siaran program pembelajaran dalam TVE ini memerlukan strategi dan kondisi tertentu yang diharapkan setelah menyaksikan program tersebut dapat mencapai kompetensi atau tujuan sesuai dengan program yang telah ditayangkan yang pemanfaatannya dapat dilakukan secara integrasi dalam program pembelajaran di sekolah, mengisi jam pembelajaran yang kosong, dan penugasan langsung kepada siswa.
   Pemanfaatan siaran TVE dapat diintegrasikan dalam  program pembelajaran di sekolah, maka guru perlu merencanakan pemanfaatan siaran TVE dalam program rencana pembelajaran yang dituangkan dalam program semester dan mengacu pada program siaran TVE. Jika terdapat kesulitan dalam memadukannya dikarenakan jadwal pelajaran di sekolah, maka dapat dijadikan sebagai program pengayaan. Pemanfaatan program ini, baik yang dilakukan secara  terintegrasi maupun pengayaan pembelajaran dapat dilakukan melalui tiga pola, yaitu pola klasikal di kelas, kelompok kecil maupun individual  (Depdiknas, 2007:9).
   Pertama, pola klasikal, yaitu pola pemanfaatan siaran TVE yang dilakukan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran di kelas dengan jumlah sasaran sebanyak satu kelas. Program yang bisa digunakan secara langsung adalah program pendidikan formal karena sudah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku yang sebelumnya guru harus membuat rencana yang mengacu pada program siaran TVE.    
   Dalam pemanfaatan secara klasikal ini, peran guru hendaknya memotivasi siswa untuk berpartisipasi dengan intensitas yang tinggi terhadap program siaran dan meresponya secara aktif, misalnya membuat resume, pertanyaan atau tugas yang jawabannya atau petunjuknya terdapat di dalam program.. Untuk menunjang pola ini, TV yang digunakan harus monitor berwarna  dan minimal berukuran 29 Inch agar siswa yang duduk paling belakang dapat dengan jelas melihat dan mendengar tayangan atau jika memungkinkan menggunakan proyektor LCD untuk mendapat hasil yang lebih baik lagi.
   Kedua, pola kelompok kecil, yaitu pemanfaatan siaran oleh kelompok kecil (peergroup) antara 5-10 orang. Pola ini akan lebih efektif bila digunakan dalam tugas kelompok.  Ini dilakukan dengan tidak lepas dari bimbingan dan arahan guru bidang studi. Kelompok kecil ini dapat dimanfaatkan, jika guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan antara siaran TVE  dengan jadwal pelajaran, hingga guru dapat memberikan tugas secara kelompok yang dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Setelah mereka menyaksikan siaran dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang hasilnya dilaporkan kepada guru untuk memperoleh umpan balik yang sekaligus dapat dijadikan alat penilaian hasil belajar siswa.
   Ketiga, pola individual. Pola individual membutuhkan motivasi, inisiatif, dan kemandirian belajar dari siswa secara individual untuk mengikuti siaran TVE. Pola ini sangat bermanfaat sebagai program pengayaan bagi siswa, terutama terhadap materi yang belum bisa dijelaskan dengan sumber belajar yang memadai di sekolah. 

Langkah Pengintegrasian
   Pengintegrasian program siaran TVE dalam pembelajaran dapat ditempuh melalui tiga langkah, yakni persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Pertama, langkah persiapan meliputi penyusunan rancangan pemanfaatan siaran TVE yang terintegrasikan dalam program pembelajaran dan kegiatan-kegiatan sebelum mengikuti siaran.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan rencana program pembelajaran antara lain 1) menelaah kurikulum mata pelajaran yang bersangkutan; 2) menyusun urutan materi pelajaran berdasarkan urutan kompetensi, alokasi waktu dan jumlah jam yang tersedia; 3)  mengidentifikasi media-media yang diperlukan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; 4) melihat pola dan jadwal siaran TVE (dapat dilihat dalam www e-dukasi. net dan www.tvedukasi.org );  5) mengidentifikasi topik-topik siaran yang sesuai dengan jadwal pelajaran; 6) topik-topik yang sesuai selanjutnya dimasukkan dalam program pemanfaatan siaran TVE secara terintegrasi dalam pembelajaran, dan 7) jika terdapat jadwal yang berbeda, maka guru bisa memasukkan sebagai bahan pengayaan dengan pola pemanfaatan kelompok kecil dan individual.
Sedangkan kegiatan sebelum mengikuti siaran TVE yang dapat dilakukan guru antara lain 1) membaca buku bahan penyerta siaran, 2) mengecek kelengkapan perangkap penerima siaran dan sarana pendukung; 3) menyiapkan siswa sebelum siaran dilaksanakan; 4) jika telah tersedia buku bahan penyerta, mintalah siswa untuk membacanya; 5) siswa diminta mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan, dan 5) mengatur tempat duduk siswa agar semua siswa dapat melihat dan mendengar siaran dengan baik.
Kedua, langkah pelaksanaan. Dalam pelaksanaan, selama siaran TVE berlangsung, guru hendaknya melakukan hal-hal antara lain 1)  pastikan seluruh siswa dalam kondisi siap untuk mengikuti siaran; 2) berikan penjelasan materi yang akan diajarkan sebagai apersepsi; 3) menjelaskan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi; 4) memantau kegiatan siswa selama siaran berlangsung dengan jalan menjaga suasana kelas agar tertib, mengatur volume suara TV agar jelas, dan meminta siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting; 5) memberi penguatan terhadap siaran, dan 6) menutup dan membuat kesimpulan
Ketiga, langkah tindak lanjut. Setelah selesai menyaksikan siaran TVE, maka tindak lanjut yang dapat dilakukan guru antara lain 1) memberikan penjelasan atau ulasan terhadap materi yang telah disaksikan; 2) guru memberikan pertanyaan tentang materi yang berkaitan dengan program yang disiarkan sebagai umpan balik; 3) bagi mata pelajaran yang memerlukan praktikum, guru dapat mengajak untuk praktek di laboratorium; 4) bagi mata pelajaran yang memerlukan tambahan referensi yang lebih lengkap dapat mengajak siswa ke perpustakaan; 5) menginformasikan kaitan isi program dengan materi pelajaran atau penerapannnya dalam kehidupan sehari-hari dan 6) mengajak siswa untuk memperkaya materi melalui sumber belajar lain yang relevan.            
   Kiranya perspektif di atas dapat menuntun kepada kita untuk memanfaatkan sarana pembelajaran yang telah pemerintah sediakan berupa TV 29 Inch bermerk Samsung berserta parabolanya terutama untuk tingkat SMP yang sementara ini hampir di semua sekolah kurang berfungsi dalam memberikan dukungan terhadap kualitas proses pembelajaran dan hanya berfungsi bagi para guru di ruang guru dengan berbagai acara yang terkadang tidak ada relevansinya dengan pengembangan kualitas pembelajaran. Itu yang dimanfaat dengan fungsi lain, ada juga yang hanya menjadi pelengkap ruang multi media. Mudah-mudah tulisan ini menjadi motivasi bagi kita untuk berkontemplasi tentang kualitas pendidikan yang terjerembab akibat kurang dukungan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk ini, padahal pemerintah telah membagi alokasi biaya pendidikan yang lumayan besar sebagai upaya  mengangkat martabat bangsa menjadi bangsa yang maju dan terhormat.(***//)     

Penulis, Guru PKn SMPN 1 Jatiwaras, Pengurus MGMP PKn dan Forum Ilmiah PTK Kab. Tasikmalaya 

Status : Anggota AGP PGRI Jabar

klik desk anggota agp di: 
http://sekretariatagppgrijabar.blogspot.com/2011/02/daftar-anggota-agp-pgri-jawa-barat.html
 
Sumber : Majalah Suara Daerah
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar