Oleh: Agus Hermawan
Terdapat beberapa pekerjaan yang biasanya menjemukan, sepertimenunggu keberangkatan pesawat, kenapa? Karena dalam tiket selalutertulis check in sejam sebelum pesawat take off. Oleh sebab itu di ruangtunggu seringkali membosankan apabila kita tidak memanfaatkan yang waktuada untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat. Di ruangan yang telah disepakati digunakan untuk meeting seringkali sangat meresahkanapabila jadwal yang telah ditetapkan tidak ditaati semestinya. Oleh karenaitu sebagian orang seringkali memanfaatkan waktu yang ada dengankegiatan positif.
Ulangan harian adalah sebuah penilaian yang dilakukan pendidik terhadap peserta didik. Adakalanya ulanganharian berlangsung selama 30 atau 45 atau 60 bahkan 90 menit. Memang, dalam penilaian diperlukanpengawasan namun tidak perlu seketat mengawasi nara pidana di lembaga pemasyarakatan. Peserta didikadalah manusia yang akan merasa nyaman apabila menjawab soal-soal ulangan dalam susana tak tertekan. Itulah yang membuat saya mengawasi mereka “biasa-biasa” saja karena yang terpenting bagi saya adalahtelah menanamkan kepada mereka untuk berlaku jujur dan percaya diri setiap menghadapi ulangan. Dan, sayapercaya sepenuhnya pada mereka. Mereka adalah sekumpulan calon pemimpin bangsa yang sedang mencariteladan kejujuran serta perlahan mendaki untuk memeroleh kepercayaan diri yang mantap.
Saat mengawasi mereka secara “biasa-biasa” inilah terkadang saya merasa “kehilangan” waktu. Maksudnya, saat mengawasi ulangan ini kenapa tidak sambil melakukan aktivitas lain yang tidak kalah pentingnya daripada memelototkan mata tiada henti.
Sekalipun hanya hitungan menit, menulis bisa jadi merupakan cara ampuh untuk mengambil kembali yang “hilang”. Nah waktupembaca, tulisan ini saya tik sembari mengawasi aktivitas peserta didik menjawabsoal-soal ulangan harian. Ternyata tidak ada dampak yang negatif ketika saya menulis, misalnya suasana kelasmenjadi gaduh, atau terjadi kerjasama tak sehat, atau menyontek, atau tampak kode-kode isyarat alaspionase. Suasana tetap aman dan terkendali (kayak negara aja….). Bahkan, mereka pun merasa nyamandengan pengawasan ala saya yang tidak mondar-mandir keliling kelas bak setrikaan baju.
Di era teknologi dan informasi seperti saat ini, kehadiran laptop dan handphone menjadi modal penting bagikita untuk mengikis kebosanan ketika sedang menunggu. Di ruang tunggu bandara, tidak jarang penumpangmenggunakan laptop dan handphone plus berbagai aplikasi yang terdapat di dalamnya atau sekaligusmemanfaatkan internet. Jadilah sebuah karya tulis, misalnya. Menjawab email-email yang masuk, misalnya. Atau sekedar menulis status untuk facebook bahkan mengomentari status para sahabat.
Tidak aneh bila dalam menunggu rapat pun dengan fasilitas handphone cukup untuk menjawab status ataupesan-pesan yang masuk. Apalagi diiringi menulis status yang substansinya menggugah para pembacamisalnya memotivasi, menginspirasi, atau mengajak berkarya. Jadilah menunggu tidak membosankan lagi.
Tulisan ini, setidaknya memberikan alternatif bagi pembaca. Pertama, mamanfaatkan waktu menunggusehingga menghasilkan sebuah karya—seperti artikel ini. Berinternet ria. Atau pilihan ketiga, membaca. Bacalah mejalah, koran, tabloid, atau buku yang telah kita siapkan, insya Alloh waktu pun pasti memberikanmakna buat kita.
Terdapat beberapa pekerjaan yang biasanya menjemukan, sepertimenunggu keberangkatan pesawat, kenapa? Karena dalam tiket selalutertulis check in sejam sebelum pesawat take off. Oleh sebab itu di ruangtunggu seringkali membosankan apabila kita tidak memanfaatkan yang waktuada untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat. Di ruangan yang telah disepakati digunakan untuk meeting seringkali sangat meresahkanapabila jadwal yang telah ditetapkan tidak ditaati semestinya. Oleh karenaitu sebagian orang seringkali memanfaatkan waktu yang ada dengankegiatan positif.
Ulangan harian adalah sebuah penilaian yang dilakukan pendidik terhadap peserta didik. Adakalanya ulanganharian berlangsung selama 30 atau 45 atau 60 bahkan 90 menit. Memang, dalam penilaian diperlukanpengawasan namun tidak perlu seketat mengawasi nara pidana di lembaga pemasyarakatan. Peserta didikadalah manusia yang akan merasa nyaman apabila menjawab soal-soal ulangan dalam susana tak tertekan. Itulah yang membuat saya mengawasi mereka “biasa-biasa” saja karena yang terpenting bagi saya adalahtelah menanamkan kepada mereka untuk berlaku jujur dan percaya diri setiap menghadapi ulangan. Dan, sayapercaya sepenuhnya pada mereka. Mereka adalah sekumpulan calon pemimpin bangsa yang sedang mencariteladan kejujuran serta perlahan mendaki untuk memeroleh kepercayaan diri yang mantap.
Saat mengawasi mereka secara “biasa-biasa” inilah terkadang saya merasa “kehilangan” waktu. Maksudnya, saat mengawasi ulangan ini kenapa tidak sambil melakukan aktivitas lain yang tidak kalah pentingnya daripada memelototkan mata tiada henti.
Sekalipun hanya hitungan menit, menulis bisa jadi merupakan cara ampuh untuk mengambil kembali yang “hilang”. Nah waktupembaca, tulisan ini saya tik sembari mengawasi aktivitas peserta didik menjawabsoal-soal ulangan harian. Ternyata tidak ada dampak yang negatif ketika saya menulis, misalnya suasana kelasmenjadi gaduh, atau terjadi kerjasama tak sehat, atau menyontek, atau tampak kode-kode isyarat alaspionase. Suasana tetap aman dan terkendali (kayak negara aja….). Bahkan, mereka pun merasa nyamandengan pengawasan ala saya yang tidak mondar-mandir keliling kelas bak setrikaan baju.
Di era teknologi dan informasi seperti saat ini, kehadiran laptop dan handphone menjadi modal penting bagikita untuk mengikis kebosanan ketika sedang menunggu. Di ruang tunggu bandara, tidak jarang penumpangmenggunakan laptop dan handphone plus berbagai aplikasi yang terdapat di dalamnya atau sekaligusmemanfaatkan internet. Jadilah sebuah karya tulis, misalnya. Menjawab email-email yang masuk, misalnya. Atau sekedar menulis status untuk facebook bahkan mengomentari status para sahabat.
Tidak aneh bila dalam menunggu rapat pun dengan fasilitas handphone cukup untuk menjawab status ataupesan-pesan yang masuk. Apalagi diiringi menulis status yang substansinya menggugah para pembacamisalnya memotivasi, menginspirasi, atau mengajak berkarya. Jadilah menunggu tidak membosankan lagi.
Tulisan ini, setidaknya memberikan alternatif bagi pembaca. Pertama, mamanfaatkan waktu menunggusehingga menghasilkan sebuah karya—seperti artikel ini. Berinternet ria. Atau pilihan ketiga, membaca. Bacalah mejalah, koran, tabloid, atau buku yang telah kita siapkan, insya Alloh waktu pun pasti memberikanmakna buat kita.
Tidak terasa 45 menit berlalu. Waktu mengerjakan soal pun berakhir. Tepat artikel ini pun selesai. Terima kasih anak-anak atas kejujuran dan keyakinan kalian dalam (setiap) ulangan (kali) ini.
Penulis, Guru SMAN 26 Bandung, Penulis Buku
Status: Wanhat AGP PGRI Jabar
klik link desk anggota sekarang juga :
http://sekretariatagppgrijabar.blogspot.com/2011/02/daftar-anggota-agp-pgri-jawa-barat.html Sumber : http://agushh66.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar