Minggu, 06 Februari 2011

Assalamualaikum Wr Wb, Anak-anak!"

Oleh Drs. H. Sukmana


Dalam proses pendidikan di sekolah akan terjadi komunikasi edukatif. Dengan kata lain, di sekolah berlangsung kegiatan belajar mengajar. Guru mengajar dan siswa belajar. Keberadaan guru dan siswa di sekolah sangat penting. Tanpa kehadiran keduanya, proses pembelajaran tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

Begitu juga, sekolah sebagai tempat belajar. Sekolah merupakan miniatur masyarakat. Di sekolah, siswa belajar bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan dengan mudah dan lancar, membina sikap dan kepribadian yang baik, serta melatih keterampilan yang memadai. Pada gilirannya, siswa bisa berkembang secara optimal sesuai potensinya.

Selama di sekolah, siswa harus merasa senang sehingga apa yang diajarkan oleh guru bisa dap mudah diterima. Dalam hal ini, sekolah harus menjadi bagian dari kehidupan siswa. Siswa berada di sekolah tidak hanya numpang lewat, tanpa kesan mendalam, tetapi harus menjadi modal dalam rangka merintis dan meniti masa depan yang cerah dan belajar menjalani kehidupan bermasyarakat.

Sebagaimana dikemukan Elbert Hubbart, sekolah tidak boleh hanya menjadi persiapan untuk hidup. Sekolah harus menjadi kehidupan.

Dari sekian banyak materi atau bahan pelajaran di sekolah, ada hal kecil yang tidak boleh dilupakan, baik guru maupun siswa, yakni ucapan salam Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Ini kelihatannya kecil, tetapi apabila dimaknai lebih jauh, mempunyai hikmah yang besar. Bukankah hal kecil membentuk kesempurnaan?

Ada beberapa hikmah atau manfaat yang dapat diperoleh dengan mengucapkan salam, Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

1.Saling mendoakan
Secara umum, ucapan Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh mengandung arti Semoga selamat dan sejahtera senantiasa menyertai Anda. Ketika guru mengucapkan salam akan dijawab oleh siswa dengan ucapan salam lagi. Dengan demikian, antara yang mengucapkan dan yang menjawab akan saling mendoakan. Melalui doa, semoga mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan.

2.Mempererat silaturahim
Kegiatan silaturahim dapat dilakukandengan berbagai bentuk, antara lain ber-jabatan tangan (bersalaman), saling mengunjungi, dan mengucapkan salam. Mengucapkan salam merupakan salah satu bukti kasih sayang. Dengan demikian, ucapan salam bisa mempererat silaturahim (menghubungkan kasih sayang).

3.Bukti perhatian terhadap orang lain
Sebagai makhluk sosial, kita harus peduli dan ada perhatian terhadap orang lain. Begitu juga, seorang guru harus penuh perhatian terhadap siswanya. Salah satu bentuk perhatian guru terhadap siswa dengan mengucapkan salam. Pada saat guru mengucapkan salam, siswa akan merasa senang, serta akan mengikis dan mengurangi rasa takut terhadap guru.

4.Menambah keakraban
Dalam proses belajar mengajar diperlukan kerja sama yang baik dan akrab antara guru dan siswa. Apabila merasa akrab, siswa tidak akan merasa takut dan malu apabila ingin bertanya kepada guru. Tentu keakraban antara guru dan siswa ada batasnya. Melalui ucapan salam akan timbul rasa dekat siswa terhadap guru.

5.Orang merasa dihargai
Penghargaan terhadap orang lain tidak hanya dalam bentuk materi atau barang,tetapi bisa dalam betuk lain yang tidak memerlukan biaya yang mahal. Bahkan, tidak perlu mengeluarkan ongkos. Saat guru yang mengucapkan salam, siswa akan merasa diakui dan dihargai eksistensinya (keberadaannya).

6. Memasyarakatkan ajaran agama
Sebagai makhluk beragama sudah seharusnya melaksanakan ajaran agama sebaik-baiknya. Setelah melaksanakan, sudah selayaknya diikuti dengan memasyarakatkan atau mengajarkan kepada yang orang lain. Salah satu ajaran agama yang harus ditanamkan kepada siswa, yakni ucapan salam. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw "Barang siapa yang tidak peduli dengan agamaku, itu bukan umatku." (hadis).

Dalam mengajarkan ucapan salam kepada para siswa, bisa dilakukan melalui keteladanan dan pembiasaan. Di sini pertama-tama guru harus memberikan keteladanan kepada siswa dalam hal ucapan salam. Saat bertemu siswa, guru memberi contoh atau pertama kali memberi salam. Jangan sampai guru menunggu siswa untuk memberikan salam. Apabila guru sering memberi salam kepada guru, lama-kelamaan siswa akan mengikuti dan secara spontan akan mengucapkan salam kepada guru dan orang lain.

Guru dalam mengucapkan salam kepada siswa bisa dilakukan di dalam kelas pada waktu mau masuk ke kelas sebelum memulai pelajaran. Selain itu, guru mengucapkan salam kepada siswa pada waktu di luar jam pelajaran atau di luar sekolah ketika bertemu dengan siswa, kemudian mengajarkan atau memasyarakatkan ucapan salam melalui pembiasaan.

Guru dan siswa harus dibiasakan mengucapkan salam setiap saat. Jangankan bertemu dengan sesama (guru dan siswa), bahkan apabila masuk ruangan yang tidak ada penghuninya sekalipun, dianjurkan untuk mengucapkan salam. Apabila kebiasaan diulang-ulang, akan menjadi sifat. Sifat yang diulang-ulang akan menjadi watak. Watak yang diulang-ulang akan menjadi pribadi.

Kalau sudah menjadi pribadi, mengucapkan salam bukan pekerjaan yang sulit, tetapi akan menjadi sesuatu yang otomatis. Ketika (guru) bertemu orang lain (siswa) akan langsung mengucapkan "Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh."

Penulis, Guru Pembimbing dan Pembina Mading SMAN 10 Bandung

Status : Anggota AGP PGRI Jabar

klik desk anggota agp:
http://sekretariatagppgrijabar.blogspot.com/2011/02/daftar-anggota-agp-pgri-jawa-barat.html
 
Sumber : Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar